UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN 2020/2021 KAMPUS ITBI MILENIAL MEDAN

Nama           : nirwani zega
Mata. Kul    : fisika
Tempat/tgl  : lolomoyo 23 Oktober 1999
Kelas            : pagi
Jurusan       : teknik industri


1.Tuliskan sifat-sifat Magnet Dan jelaskan prinsip kerjanya. 

Jwb:
 sifat;
mempunyai kutub selatan dan kutub utara
jika kutub selatan dan kutub utara di dekatkan akan terjadi peristiwa tarik menarik
Prinsip kerjanya :
jika kutub utara didekatkan ke kutu utara/kutub selatan di dekatkan ke kutub selatan akan terjadi peristiwa tolak menolak

2.Tuliskan konsep kapesintansi EletroStatstik Dalam bidang fisika

Jawab :

Sejarah kelistrikan diawali dengan diamatinya bahan ambar atau resin yang dalam bahasa Yunani berarti Elektron, yang apabila bahan tersebut digosok dengan kulit binatang berambut akan dapat menarik benda–benda halus yang ringan yang setelah menempel padanya lalu ditolaknya. Sifat demikian ternyata tertularkan pada benda lain yang disinggungkan atau yang ditempelkan padanya, yang oleh karenanya benda itu lalu dikatakan bermuatan “keambaran” atau resinious. Hal yang sama ternyata terjadi pula pada kaca yang digosok dengan kain sutera, yang penularannya menjadikan benda lain yang ditempelkan padanya bermuatan “kekacaan” atau vitrious. Pada tahun 1733, Francois du Fay menemukan kenyataan bahwa di alam hanya ada dua jenis muatan saja, yaitu muatan resinious dan vitrious, dan dua benda yang muatannya sama akan tolak–menolak dan sebaliknya dua benda akan tarik–menarik jika muatannya berbeda. Kemudian Benjamin Franklin (1706–1790) menemukan kenyataan bahwa dua jenis muatan resinious dan vitrious itu kalau digabungkan akan saling meniadakan seperti halnya dengan bilangan positif dan negatif. Sejak itu muatan resinious disebut muatan listrik negatif dan vitrious disebut dengan muatan listrik positif. Melanjutkan percobaan Michelson dan Carlisle tentang elektrolisaMichael Faraday (1791–1867) pada tahun 1883 mengemukakan terkuantisasinya muatan listrik menjadi unit–unit muatan, yang kemudian oleh Stoney pada tahun 1874, yang diperkuat oleh J.J. Thomson pada tahun 1897, dihipotesiskan adanya partikel pembawa muatan listrik yang lalu dinamakan elekron. Sebagai resin, elektron dikatakan menghasilkan muatan listrik negatif maka elektron pun akan bermuatan listrik negatif.

Hukum CoulombSunting

Meskipun J.C. Maxwell (1831-1879) berhasil memadukan semua hukum dan rumus kelistrikan dalam bentuk empat persamaan yang lalu dikenal sebagai persamaan maxwell sedemikian hingga semua gejala kelistrikan selalu dapat diterangkan berdasarkan atau dijabarkan dari keempat persamaan itu, pada hakikatnya keempat persamaan itu dapat dipadukan menjadi atau dapat dijabarkan dari hukum Coulomb{\displaystyle ''F''=k{\dfrac {q1.q2}{r^{2}}}}{\displaystyle ''F''=k{\dfrac {q1.q2}{r^{2}}}} yakni yang menyatakan bahwa gaya antara dua muatan listrik q1 dan q2 akan sebanding dengan banyaknya muatan listrik masing–masing serta berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (r) antara kedua muatan listrik tersebut, serta tergantung pada medium di mana kedua muatan itu berada, yang dalam perumusannya ditetapkan oleh suatu tetapan medium k. Jadi hukum Coulomb merupakan hukum yang fundamental dalam ilmu kelistrikan, yang mendasari semua hukum dan rumus kelistrikan, seperti halnya hukum 'inisial Newton' dalam mekanika yang mendasari semua hukum dan rumus mekanika. Dalam sistem satuan m.k.s, tetapan medium k tertuliskan sebagai 1/(4 π ε ), sehingga hukum Coulomb menjadi berbentuk: {\displaystyle ''F''={\dfrac {q1.q2}{4\pi \epsilon r^{2}}}}{\displaystyle ''F''={\dfrac {q1.q2}{4\pi \epsilon r^{2}}}} dan ε disebut permitivitas medium. Dengan F positif berarti gaya itu tolak-menolak dan sebaliknya F negatif berarti tarik–menarik.

Medan ListrikSunting

Adanya muatan listrik di dalam ruang akan menyebabkan setiap muatan listrik yang ada di dalam ruangan itu mengalami gaya elektrostatis Coulomb, yaitu yang menurutkan hukum Coulomb di atas. Oleh sebab itu dikatakan bahwa muatan listrik akan menimbulkan medan listrik disekitarnya. Medan listrik dikatakan kuat apabila gaya pada muatan listrik di dalam ruangan bermedan listrik itu besar. Tetapi gaya coulomb itu besar terhadap muatan listrik yang banyak sehingga didefinisikan kuat medan listrik sebagai gaya pada satu satuan muatan listrik. Jadi dari hukum Coulomb di atas, kuat medan listrik oleh titik muatan listrik q adalah:

{\displaystyle E={\dfrac {q}{4\pi \epsilon r^{2}}}{\hat {r}}}{\displaystyle E={\dfrac {q}{4\pi \epsilon r^{2}}}{\hat {r}}}

Di mana r ialah vektor satuan arah radial dari titik muatan q .

Sebagaimana gaya adalah besaran vektor maka begitu juga kuat medan listrik {\displaystyle {\vec {E}}}{\displaystyle {\vec {E}}} sehingga kuat medan listrik oleh beberapa titik muatan listrik q1, q2, q3, … sama dengan jumlah vektor–vektor kuat medan listrik oleh masing–masing titik muatan listrik, yaitu:

{\displaystyle {\vec {E}}={\vec {E}}_{1}+{\vec {E}}_{2}+{\vec {E}}_{3}+...}{\displaystyle {\vec {E}}={\vec {E}}_{1}+{\vec {E}}_{2}+{\vec {E}}_{3}+...}

Garis Gaya Medan ListrikSunting

Garis gaya medan listrik bukanlah besaran nyata melainkan suatu abstraksi atau angan–angan atau gambaran yang menyatakan arah medan listrik di berbagai tempat di dalam ruang bermedan listrik, yakni yang polanya menyatakan distribusi arah medan listrik. Arah medan listrik setempat, yaitu pada arah garis gaya di tempat itu, sudah tentu menyinggung garis gaya di tempat tersebut. Pada hakikatnya memang setiap titik pasti dilalui suatu garis gaya, sehingga garis–garis gaya akan memenuhi seluruh ruangan. Tetapi seandainya semua garis gaya kita gambarkan, maka sistem pola garis dari gaya itu tidak akan tampak. Oleh sebab itu banyak garis gaya yang dilukis harus dibatasi, misalnya sebanyak muatan yang memancarkannya; artinya, banyak garis gaya yang digambarkan, yang memancar dari titik muatan listrik q adalah juga sebanya q saja, agar pola sistem garis gaya itu tampak dan memiliki makna, yang kecuali menyatakan distribusi arah medan listrik juga memperlihatkan distribusi kuat medan listrik di mana yang bagian garis gayanya rapat, medan listriknya juga rapat. Untuk medan listrik oleh titik muatan q, menurut hukum coulomb, kuat medan listriknya berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Tetapi dengan melukis sebanyak q garis gaya yang memancarkan radial merata dari titik muatan q, suatu permukaan bola berjari–jari r yang berpusat di q akan ditembus tegak lurus leh flux garis gaya {\displaystyle \phi }{\displaystyle \phi } yang sebanyak q, yakni {\displaystyle \phi }{\displaystyle \phi } sama dengan q, sehingga rapat garis gaya yang didefinisikan sebagai banyaknya garis gaya yang menembus suatu satuan luas permukaan tegak lurus pada permukaan bola itu diberikan oleh: {\displaystyle \sigma ={\dfrac {\phi }{4\pi r^{2}}}={\dfrac {q}{4\pi r^{2}}}=\varepsilon E=D}{\displaystyle \sigma ={\dfrac {\phi }{4\pi r^{2}}}={\dfrac {q}{4\pi r^{2}}}=\varepsilon E=D} dengan D yang disebut induksi elektrik. Jadi induksi elektrik setempat diberikan oleh rapat flux garis gaya medan listrik di tempat itu yaitu: {\displaystyle D=\sigma }{\displaystyle D=\sigma } Yang berarti kuat medan listrik setempat sebanding dengan rapat flux garis gaya medan listrik di tempat itu. Dengan definisi serta pengertian garis gaya medan listrik seperti yang diutarakan di atas, maka garis gaya tersebut memiliki sifat–sifat sebagai berikut:

  1. Tidak berpotongan satu sama lain, sebab arah medan listrik setempat adalah pasti.
  2. Kontinu, sebab medan listrik ada di setiap titik di dalam ruang.
  3. Seolah–olah ditolak oleh muatan positif dan sebaliknya ditarik oleh muatan negatif.
  4. Dipotong tegak lurus oleh bidang–bidang equipotensial sebab usaha yang dilakukan satu satuan muatan listrik dari sutu titik ke titik lain di bidang equipotensial adalah nol karena tidak ada perubahan tenaga potensial, yang harus berarti arah gaya medannya, yaitu arah garis gaya medannya, selalu tegak lurus bidang equipotensial tersebut.

Potensial ListrikSunting

Sejalan dengan tenaga potensial dalam mekanika, potensial listrik didefinisikan sebagai yang sedemikian hingga turunnya tenaga potensial dari suatu titik A ke titik B sama dengan usaha yang dilakukan oleh satu satuan muatan listrik selama bergerak dari A ke B. Untuk medan listrik yang oleh satu titik muatan q turunnya potensial listrik itu menjadi: {\displaystyle V_{A}-V_{B}={\dfrac {q}{4\pi \epsilon r_{A}}}-{\dfrac {q}{4\pi \epsilon r_{B}}}}{\displaystyle V_{A}-V_{B}={\dfrac {q}{4\pi \epsilon r_{A}}}-{\dfrac {q}{4\pi \epsilon r_{B}}}} yang dengan mengambil VB = 0 untuk rB = {\displaystyle \theta }{\displaystyle \theta }, yakni dengan menyatakan potensial listrik itu di tempat yang jauh tak terhingga dari q adalah nol, sejalan dengan tiadanya potensi untuk melakukan usaha sebab kuat medan listrik E di r = {\displaystyle \theta }{\displaystyle \theta } adalah nol, kita dapat merumuskan potensial listrik oleh titik muatan listrik q di tempat sejauh r dari titik muatan itu sebagai: {\displaystyle V={\dfrac {q}{4\pi \epsilon r}}}{\displaystyle V={\dfrac {q}{4\pi \epsilon r}}} yang sama dengan usaha yang sama dengan oleh satu satuan muatan listrik yang bergerak dari tempat sejauh r dari q, ke tempat tak terhingga jauhnya dari q, atau dapat juga dikatakan sama dengan usaha yang diperlukan untuk mengambil satu satuan muatan listrik dari tempat jauh tak terhingga ke tempat sejauh r dari titik muatan q. Selanjutnya didefinisikanlah satuan potensial volt. Jikalau usaha yang dilakukan oleh 1 coulomb muatan listrik adalah 1 joule maka turunan potensial adalah 1 volt, di mana muatan listrik satu coulomb adalah yang pada pemindahannya dalam pengendapan elektrolit mengendapkan 1,118 miligram Ag dari larutan elektrolit AgNO3. jelaslah bahwa untuk Q coulomb muatan yang melintasi benda potensial V volt, diperlukan usaha sebesar QV joule yang berarti coulomb Volt = joule. Lebih lanjut, dalam hukum Coulomb, satuan permitivitas medium adalah yang sedemikian hingga apabila satuan untuk muatan listrik q adalah coulomb dan satuan untuk jarak adalah meter, maka satuan untuk gaya elektrostatika Coulomb adalah Newton. Jadi untuk satuan permitivitas medium itu ialah coulomb2/ (newton meter) Sejalan dengan yang berlaku dalam mekanika di mana gaya F = - gradien potensial, maka dalam elektrostatika juga berlaku hubungan kuat medan listrik E = - gradien potensial listrik V atau dirumuskan: {\displaystyle {\bar {V}}=i{\dfrac {\sigma }{\sigma _{x}}}+j{\dfrac {\sigma }{\sigma _{y}}}+k{\dfrac {\sigma }{\sigma _{z}}}{\vec {E}}=-{\bar {v}}V}{\displaystyle {\bar {V}}=i{\dfrac {\sigma }{\sigma _{x}}}+j{\dfrac {\sigma }{\sigma _{y}}}+k{\dfrac {\sigma }{\sigma _{z}}}{\vec {E}}=-{\bar {v}}V}] Di mana {\displaystyle {\bar {V}}}{\displaystyle {\bar {V}}} ialah operator deferensial vektor nabla Laplace, yaitu: {\displaystyle {\bar {V}}=i{\dfrac {\sigma }{\sigma _{x}}}+j{\dfrac {\sigma }{\sigma _{y}}}+k{\dfrac {\sigma }{\sigma _{z}}}}{\displaystyle {\bar {V}}=i{\dfrac {\sigma }{\sigma _{x}}}+j{\dfrac {\sigma }{\sigma _{y}}}+k{\dfrac {\sigma }{\sigma _{z}}}} Dengan i, j, k, adalah vektor–vektor satuan panjang sumbu–sumbu koordinat X, Y, Z di dalam sisitem koordinat cartesius.

Tenaga Sistem Titik-titik Muatan ListrikSunting

Yang dimaksud dengan tenaga sistem atau himpunan titik–titik muatan listrik di sini ialah tenaga yang diperlukan untuk menghimpun ataupun tenaga yang dikandung sistem titik–titik muatan listrik tersebut, yang adalah sama dengan usaha yang dilakukan oleh titik–titik muatan itu seandainya dibiarkan berserakan menuju jauh tak terhingga. Untuk menjelaskan penjabaran rumusnya, kita perhatikan Gambar 1.3 yang memeperlihatkan himpunan titik–titik muatan q1 yang berada di tempat potensial V1, q2 di tempat potensial listrik V2 dan seterusnya. U1 = 0 U2 = q2V21 U3 = q3V31 + q3V32 U4 = q4V41 + q4V42 + q4V43 U = U1 + U2 + U3 + U4 Misalkan penghimpunan titik–titik muatan itu kita mulai dengan mengambil titik muatan q1 dari tempat jauh tak terhingga. Untuk ini tidak perlu melakukan usaha, sebab tidak ada tidak ada medan listrik yang harus diatasinya. Tetapi untuk mengambil q2 dari tempat jauh tak terhingga ke tempatnya yang diperlukan usaha karena diperlukan gaya untuk mengatasi medan listrik yang ditimbulkan oleh q1 dan usaha itu adalah sebesar U2 = q2V21 di mana V21 adalah potensial listrik di tempat q2 karena adanya muatan listrik q1, demikian seterusnya secara umum kita dapat menulis: {\displaystyle U_{i}=\sum _{1>j}q_{i}V_{i}j}{\displaystyle U_{i}=\sum _{1>j}q_{i}V_{i}j} dan {\displaystyle U=\sum _{1}U_{i}}{\displaystyle U=\sum _{1}U_{i}} Di mana U adalah tenaga sistem yang dimaksud. Adapun potensial listrik di tempat qi diberikan oleh jumlah yang ada pada masing–masing muatan lainnya, yaitu: {\displaystyle V_{i}=\sum _{1-j}V_{i}j}{\displaystyle V_{i}=\sum _{1-j}V_{i}j} Di lain pihak qiVij = qjVji

3.tuliskan prinsip dielektrik EletroStatstik dalam bidang fisika

Jawab ;

Dielektrik adalah sejenis bahan Isolator listrik yang dapat dikutubkan (polarized) dengan cara menempatkan bahan dielektrik dalam medan listrik. Ketika bahan ini berada dalam medan listrik, muatan listrik yang terkandung di dalamnya tidak akan mengalir, sehingga tidak timbul arus seperti bahan konduktor, tetapi hanya sedikit bergeser dari posisi setimbangnya mengakibatkan terciptanya pengutuban dielektrik. Oleh karena pengutuban dielektrik, muatan positif bergerak menuju kutub negatif medan listrik, sedang muatan negatif bergerak pada arah berlawanan (yaitu menuju kutub positif medan listrik) Hal ini menimbulkan medan listrik internal (di dalam bahan dielektrik) yang menyebabkan jumlah keseluruhan medan listrik yang melingkupi bahan dielektrik menurun.[1] Jika bahan dielektrik terdiri dari molekul-molekul yang memiliki ikatan lemah, molekul-molekul ini tidak hanya menjadi terkutub, tetapi juga sampai bisa tertata ulang sehingga sumbu simetrinya mengikuti arah medan listrik.[2]

Walaupun istilah "isolator" juga mengandung arti konduksi listriknya rendah, seperti "dielektrik", tetapi istilah "dielektrik" biasanya digunakan untuk bahan-bahan isolator yang memiliki tingkat kemampuan pengutuban tinggi yang besarannya diwakili oleh konstanta dielektrik. Contoh umum tentang dielektrik adalah sekat isolator di antara plat konduktor yang terdapat dalam kapasitor. Pengutuban bahan dielektrik dengan memaparkan medan listrik padanya mengubah muatan listrik pada kutub-kutub kapasitor.[2]

Penelitian tentang sifat-sifat bahan dielektrik berhubungan erat dengan kemampuannya menyimpan dan melepaskan energi listrik dan magnetik.[3] Sifat-sifat dielektrik sangat penting untuk menjelaskan berbagai fenomena dalam bidan elektronikaoptika, dan fisika zat padat.

4.Ada sebuah kapasitor Dengan mempunyai besaran kapasitas 0,5 yang di muati Oleh sebuah baterai Berkapasitas 30 volt. Maka berapakah muatanYang tersimpan Di dalam kapasitor tersebut?


5.

6.

7.

8.

99.tuliskan fungsi kapasitor berserta hubungannya dengan kapasintansi
Jawab:


Fungsi utama kapasitor adalah untuk menyimpan muatan listrik. Ketika kapasitor diberi tegangan maka terjadi pengisian (charging) muatan di dalamnya. Pada penggunaan tertentu terjadi pelepasan muatan listrik (discharging) yang tersimpan di dalam kapasitor.

Selain fungsi utama di atas, kapasitor memiliki beberapa fungsi khusus lainnya yakni:

  • menghambat aliran arus searah (direct current, DC) dan melewatkan aliran arus bolak-balik (alternating current, AC)
  • sebagai starter motor untuk menghidupkan atau mematikan mesin pada motor atau mobil
  • sebagai penyaring utama dalam menghilangkan riak gelombang agar menjadi lebih baik
  • pengatur sinyal dan frekuensi gelombang yang diinginkan
  • penundaan waktu (delay timer)
  • penggeser fase
  • bersama dengan resistor menyaring riak gelombang dalam rangkaian penyearah.

(Beberapa istilah dapat dipelajari secara khusus pada materi elektronika lanjutan)

Kapasitor atau kondensator adalah dua buah pelat konduktor sejajar yang dipisahkan oleh suatu isolator atau zat dielektrikum. Kemampuan kapasitor untuk menyimpan listrik disebut sebagai kapasitansi (dilambangkan C). Satuan kapasitansi adalah farad yang pada kenyataannya merupakan nilai yang sangat besar. Satuan lebih kecil yang umum digunakan adalah miliFarad, mikroFarad, nanoFarad, dan pikoFarad, yakni:

Kapasitansi tergantung pada faktor-faktor berikut:

  • Luas keping/plat
  • Jarak antarkeping
  • Sifat bahan dielektrik antara dua pelat konduktor.

Berdasarkan bahan dielektrikum atau zat pengisi, kapasitor dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni kapasitor nilai tetap dan kapasitor variabel.

Jenis-jenis kapasitor nilai tetap adalah

  • Kapasitor udara
  • Kapasitor kertas
  • Kapasitor mika
  • Kapasitor keramik
  • Kapasitor plastik (polyester)
  • Kapasitor elektrolit
  • Kapasitor Tantalum

Jenis kapasitor variabel adalah kapasitor dengan nilai kapasitansi yang dapat diatur/ubah dan biasanya digunakan dalam pemilihan gelombang radio, diantaranya adalah trimmer dan Varco (variable condensator).

Sejarah singkat

Sejarah penemuan kapasitor cukup bervariasi. Diantaranya oleh ilmuwan Jerman bernama Ewald Georg von Kleist (November 1745) kemudian oleh seorang profesor Belanda di Universitas Leyden bernama Pieter van Musschenbroek (ingat pembahasan pemuatan bimetal), dengan kapasitor pertama dalam bentuk toples. Percobaan listrik Benjamin Franklin pernah menggunakan stoples Leyden dan mendorongnya untuk mengembangkan kapasitor datar. Beberapa tahun kemudian, ahli kimia Inggris Michael Faraday merintis kapasitor secara praktis saat mencoba menyimpan elektron yang tidak digunakan dari eksperimennya. Kapasitor yang digunakan pertama kali terbuat dari drum minyak besar. Sebagai penghargaan atas perkembangan kapasitor Faraday di bidang listrik, satuan pengukuran untuk kapasitor (kapasitansi, C) dikenal sebagai farad.

10.apa hubungan kapasintansi muatan dalam potensial listrilistrik

Jawab

Kapasitansi atau kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari peranti penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di lempeng/pelat/keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar lempeng/pelat/keping, maka rumus kapasitans adalah:

Pemisahan muatan dalam sebuah kondensator lempeng-sejajar menciptakan medan elektrik internal. Sebuah peruang dielektrik terpolarisasi (oranye) mengurangi medan elektrik serta meningkatkan kapasitansi.
Simbol umumC
Satuan SIfarad
Satuan lainnyaμF, nF, pF
Dalam satuan dasar SIF = A2 s4 kg−1 m−2
Dimensi SIM−1 L−2 T4 I2
Turunan dari
besaran lainnya
C = muatan / tegangan
{\displaystyle C={\frac {Q}{V}}}
C adalah kapasitansi yang diukur dalam Farad
Q adalah muatan yang diukur dalam coulomb
V adalah voltase yang diukur dalam volt

Unit SI dari kapasitansi adalah farad; 1 farad = 1 coulomb per volt.


                        Selesai🙏🙏🙏🙏

Komentar